2.1 Konflik
Konflik berasal
dari kata kerja Latin configere yang berarti
saling memukul. Secara sosiologis,
konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa
juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya
Menurut Coser konflik dibagi
menjadi dua, yaitu:
1. Konflik
Realistis, berasal dari kekecewaan terhadap tuntutan- tuntutan khusus yang
terjadi dalam hubungan dan dari perkiraan kemungkinan keuntungan para
partisipan, dan yang ditujukan pada obyek yang dianggap mengecewakan.
2. Konflik
Non- Realistis, konflik yang bukan berasal dari tujuan- tujuan saingan yang
antagonis, tetapi dari kebutuhan untuk meredakan ketegangan, paling tidak dari
salah satu pihak. Coser menjelaskan dalam masyarakat yang buta huruf pembasan
dendam biasanya melalui ilmu gaib seperti teluh, santet dan lain- lain.
2.2 Asal Mula Konflik Perebutan Wilayah Senkaku antara
Jepang dengan China
Kepulauan Senkaku
secara sejarah tidak menjadi wilayah yang diperebutkan secara intensif
sebelumnya, wilayah ini bisa dikatakan sebagai batas wilayah Formosa (sekarang
Tawian) dengan kepulauan Ryukyu hingga tahun 1875, dimana sejak 1372 hingga
1875 di kepulauan Ryukyu sendiri terdapat negara independen yang berada di
bawah perlindungan Kekaisaran Ming (China).
Tahun 1875 Kerajaan Ryukyu yang menguasai
kepulauan Ryukyu dianeksasi oleh Jepang. tahun 1885 kepulauan Senkaku dianggap
sebagai pulau tak bertuan (Terra Incognita) oleh Jepang akan tetapi rencana
pendirian monumen batas resmi di kepulauan tersebut urung dilakukan karena
masalah diplomasi dengan kerajaan Qin.
Rencana pendudukan
secara resmi wilayah tersebut akhirnya dilaksanakan pada 1895, meletakkan pulau
tersebut dibawah perfektur Okinawa. Bahkan pada awal 1900-an hingga tahun 1940
kepulauan Senkaku dijadikan tempat pengolahan dan pengeringan ikan oleh
pengusaha dari Jepang.
Tidak ada
"permasalahan berarti" menganai wilayah ini pada saat perang dunia
pertama hingga akhir perang dunia kedua karena mulai dari Okinawa hingga Taiwan
seluruhnya dibawah kekuasaan Jepang. Setelah PD II daerah ini resmi dibawah
kekuasaan Amerika hingga dikembalikan ke Jepang pada 1971.
Klaim dari China
dan Taiwan mulai mencuat saat tahun 1971, sebelumnya tahun 1968 di lokasi
tersebut dinyatakan mungkin memiliki cadangan minyak bumi dan tahun 1971
wilayah tersebut tidak lagi dibawah kekuasaan Amerika Serikat. Semenjak 1971
itu pula pihak China terus mempertanyakan "penguasaan" wilayah
tersebut oleh Jepang.
2.3 Beberapa insiden
penting terkait Kepulauan Senkaku :
1.
Tewasnya David Chan, seorang figur politik dari China yang
melakukan protes di perairan Senkaku pada 26 September 1996. David Chan
menceburkan dirinya ke perairan Senkaku setelah kapalnya dihadang oleh polisi
maritim Jepang. Insiden ini membangkitkan emosi solidaritas antar warga china
yang terkait pada Kepulauan Senkaku.
2.
24 Maret 2004, 7 (Tujuh) aktivis dari China ditangkap karena
berada di kepulauan Sankaku.
3.
23 April 2004, konsulat China di Jepang diserang menggunakan
bus di Osaka oleh kelompok aktivis ekstrim kanan. Bus yang digunakan untuk
menyerang tersebut kemudian dibakar.
4.
Juli 2004 Jepang mulai melakukan eksplorasi gas alam di
wilayah kepulauan Sankaku, China mempertanyakan hak Jepang melakukan eksplorasi
tersebut. 9 Juli 2004 demonstrasi resmi aktivis cina di depan kedutaan besar
Jepang untuk China di Beijing memprotes explorasi gas alam tersebut.
5.
10 November 2004 kapal selam nuklir China menyelam di
perairan Senkaku selama dua jam hingga diusir oleh angkatan laut Jepang. Jepang
masuk ke keadaan siaga militer, keadaan yang belum pernah dialami Jepang
semenjak selesainya PD II. China mengklaim kapal selam tersebut sedang dalam
proses latihan dan masuk ke perairan Senkaku karena kesalahan teknis.
6.
17 Maret 2006, Duta besar Amerika Serikat untuk Jepang,
Thomas Schieffer, menyatakan bahwa menurutnya kepulauan Senkaku adalah bagian
dari wilayah Jepang.
7.
September 2010, kapal penangkap ikan berbendera China
bertabrakan dengan kapal penjaga perbatasan Jepang di perairan kepulauan
Senkaku. Kapten kapal tersebut ditangkap, insiden ini mengundang protes dari
China.
8.
Desember 2012 Terpilihnya Shinzō Abe yang menyatakan akan
memperbaiki hubungan dengan China termasuk menyelesaikan masalah Kepulauan
Senkaku, kenyatannya Abe lebih condong kembali pada Jepang yang lebih
Amerika-sentris dengan kerjasama keamanan bersama dibanding Jepang yang
Asia-sentris.
2.4 Upaya Yang
telah Dilakukan dalam Menyelesaikan Sengketa antara China Jepang dalam
Perebutan KepulauanSenkaku
Upaya-upaya yang telah dilakukan sebagai
upaya menyelesaikan sengketa
perebutan pulau
Senkaku antara China dan Jepang adalah sebagai berikut:
Pertama, kunjungan
Presiden China- Hu Jianto dengan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda pada
tanggal 7 Mei 2008 dan disebut dengan “Priciple Concensus”, kesepakatan dalam
pertemuan tersebut antara lain: Jepang
menyatakan bahwa ladang gas tersebut seharusnya dikelola bersama (JDA,
Joint Development Agreement) tidak hanya
China yang memanfaatkannya, Jepang dan
China sepakat untuk mengadakan pertemuan puncak tahunan untuk meredakan ketegangan antara China dan Jepang
yang telah berlangsung lama dan sebagai
akibat dari konflik Kepulauan Senkaku, China dan Jepang juga menyepakati untuk melihat hubungan kedua
negara lebih positif dengan tidak
melihat masing-masing pihak sebagai ancaman.
Kedua, Menteri Luar
Negeri kedua negara bertemu di sela-sela Sidang Umum
PBB di New York,
Amerika Serikat, Selasa 25 September 2012. Dalam pertemuan itu, kedua Menlu sama-sama
mempertahankan klaim mereka terhadap
kepulauan yang
disebut Diaoyu oleh China dan Senkaku oleh Jepang ini, Kendati tidak menemukan
titik temu, namun kedua pihak sepakat untuk terus melanjutkan
pembicaraan soal
sengketa ini.[1]
2.5 Prediksi
Penyelesaian Sengketa Antara China-Jepang dalam Perebutan
Pulau
Daioyu/Senkaku
Pertama, melalui
Mahkamah Internasional. Jika penyelesaian sengketa perebutan
pulau Senkaku
antara China dan Jepang dilakukan di Mahkamah Internasional,
maka kemungkinan
Jepang untuk memenangkan perkara tersebut sangat besar, hal
ini jika dianalisis
berdasarkan pertimbangan efektifitas Jepang atas pulau Senkaku
lebih jelas dan
dalam periode yang lama, yaitu sejak tahun 1895 hingga tahun
1940, sudah ada
pabrik Katsuobushi (pengelupasan/penyerutan ikan) milik orang
Jepang, dan pada
tahun 1978 kelompok nasional Jepang, Nihonseinensha membangun Mercusuar di pulau Uotsuri Jima.
Kemudian Japan Coast Guard
(Pasukan Perairan
Jepang) mulai mengambil alih penjagaan atas pulau tersebut.
Selanjutnya adalah
berdasarkan fakta hukum yang ditemukan dalam beberapa
kasus sebelumnya
yang serupa dengan kasus yang tengah melibatkan CinaJepang, Indonesia-Malaysia
bisa dijadikan contoh salah satu sengketa
mengenai batas wilayah dan klaim kedaulatan yang berada dalam
yurisdiksi internasional seperti Hukum
Laut Internasional (United Nation Convention
Law of the Sea/UNCLOS) yang terdiri dari 390 pasal dan 9 annex
setelah berlaku entry into force negara
ke-60 yang meratifikasi konvensi hulum laut
internasional tersebut. Dalam gagasan yang disampaikan pada saat
konvensi
hukum laut PBB ke-3
tersebut memberikan keuntungan kepada Negara-negara
yang tidak memiliki
kesatuan utuh wilayah kedaulatannya dapat menarik batas
wilayah yang lebih
jauh dari Negara-negara yang memiliki satuan daratan
umum yang lebih
luas daripada wilayah kepulauan. Dalam gagasan tersebut
memunculkan dua
kesimpulan dan nomenklatur hukum yang berupa Negara
kepulauan dan
Negara pantai.
Kedua, melalui
perang, penyelesaian sengketa tersebut bisa jadi diselesaikan dengan perang,
indikasi-indikasi yang mengarah pada timbulnya perang, yaitu:
Survei TBS TV
(Tokyo) yang dilakukan di China belum lama ini menghasilan jawaban bahwa sekitar 55 persen masyarakat
China yakin siap dan akan berperang dengan Jepang karena marah sekali.
China juga mengirim
dua bomber Xian H-6, untuk melintas di
perairan sekitar Okinawa dan Miyakojima, Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera,
memerintahkan fighter mereka untuk scramble
pada 8 September 2013, membayangi rute bomber Xian H-6 China yang berada di antara selatan pulau Okinawa dan
Miyakojima.
Pada tanggal 28 September 2013, China mengirim kapal penjaga
pantai ke perairan kepulauan Senkaku,
atau yang di China dikenal dengan nama Diaoyu
7 kapal perang Cina
berada di perairan sekitar 49 Km selatan ke tenggara Pulau Yonaguni, yang merupakan
wilayah tidak berpenghuni dan secara internasional
diakui sebagai milik Jepang.
Dua kapal induk AS
“USS George Washington” dan “USS Jhon C
Stennis” yang masing-masing dilengkapi dengan 80 jenis peralatan tempur canggih memasuki perairan laut Cina
Selatan dan Timur
Di bagian lain kawasan Asia Timur, tepatnya di Selat
Taiwan, ternyata Cina juga telah
[1] Admin,
2012, Jepang-China Bertemu Bahas Kepulauan Sengketa, (online),
http://dunia.news.viva.co.id, akses terakhir pada 25
Oktober 2014.
0 komentar:
Posting Komentar